Buah salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu jenis buah yang tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga anda. Dalam artikel kali ini akan mengupas tuntas berbagai informasi tentang buah yang satu ini, mulai dari: Klasifikasi, Karakteristik, Kandungan, Manfaat, Khasiat, Asal-usul hingga bagaimana cara Membudidayakanya.
Jadi isi dari artikel ini dapat kalian gunakan sebagai refrensi dalam pembuatan makalah, paper atau tugas lainnya yang berkaitan dengan buah salak. Langsung saja kita lihat pembahasannya dibawah ini.
- KLASIFIKASI
Salak adalah sejenis palma dengan
buah yang biasa dimakan. Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit,
sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit
karena kulitnya mirip dengan sisik ular.
Di
Indonesia terdapat berbagai varietas salak diantaranya: salak pondoh, salak
swaru, salak enrekang, salak gula pasir, salak bali, salak padang sidempuan,
salak gading ayu, salak pangu, salak sibakua, salak sangata, salak condet,
salak manonjaya, salak madura, salak ambarawa, salak kersikan, salak bongkok.
Diantara berbagai jenis serta varietas salak tersebut, varietas salak pondoh,
swaru, nglumut, enrekang, dan gula batu atau bali mempunyai nilai komersial
yang tinggi, sehingga varietas tersebut ditetapkan oleh pemerintah sebagai
varietas unggul untuk dikembangkan.
Klasifikasi ilmiah tanaman salak, yaitu:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Salacca
Spesies : S. zalacca
Nama binomial : Salacca
zalacca Gaertn. Voss
Sinonim : Salacca edulis Reinw.
Calamus zalacca Gaertn.
Selain itu, salak juga dikenal pada berbagai
daerah di Indonesia dengan nama yang berbeda-beda diantaranya yaitu sala (minangkabau), salak (melayu), salak
(sunda), salak (jawa tengah), salak (madura), salak (bali), salak (makasar),
salak (bugis) tusum (kalimantan selatan).
- KARAKTERISTIK
Tanaman salak berakar serabut dan
menyerupai pohon palem yang seolah-olah tidak berbatang, rendah dan tegak
dengan tinggi tanaman salak antara 1,5 – 7 meter, tergantung dari jenisnya.
Batangnya hampir tidak kelihatan karena tertutup oleh pelepah daun yang
tersusun rapat.. Batang tanaman salak lemah dan mudah rebah, pada batangnya dapat
tumbuh tunas yang berakar sendiri, yang bila dibiarkan tumbuh di batang,
tunas-tunas tersebut dapat tumbuh menjadi rumpun tanaman salak yang besar.
Salak
merupakan tanaman yang memiliki bentuk daun majemuk menyirip dengan panjang 3-7
meter. Tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak,
dengan warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan
ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan
lilin.
Tanaman salak berbunga banyak,
tersusun dalam tandan rapat dan bersisik dengan tandan bunga jantan dan tandan
bunga betina terletak pada pohon yang berlainan, sebagian tandan bunga
terbungkus oleh seludang atau tongkol yang berbentuk seperti perahu yang
terletak diketiak pelepah daun. Menurut Sunarjono (2005), bunga salak ada tiga
macam, yaitu bunga betina, jantan, dan campuran (sempurna), dimana bunga jantan
terbungkus oleh seludang (spandex) dengan tangkai panjang sedangkan bunga
betina terbungkus oleh seludang dengan tangkai pendek. Tongkol bunga jantan
memiliki panjang 50 – 100 cm, terdiri atas 4 – 12 bulir silindris yang
masing-masing panjangnya antara 7 – 15 cm, dengan banyak bunga kemerahan
terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat, sedangkan tongkol bunga
betina panjangnya antara 20 – 30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1 – 3
bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
Buah salak merupakan tipe buah batu
berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya
dan membulat di ujungnya dengan panjang buah dapat mencapai 2,5 – 10 cm dengan
ketebalan daging buah sekitar 1,5 cm. Buah salak tersusun dalam tandan dimana
dalam setiap tandan terdiri dari 15 – 40 buah.
➥ Kandungan
gizi buah salak dalam 100 gram, yaitu:
No
|
Kandunga
Gizi
|
Banyaknya
|
1
|
Kalori
|
77,0 kal
|
2
|
Protein
|
0,40 g
|
3
|
Karbohidrat
|
20,90 g
|
4
|
Kalsium
|
28,00 mg
|
5
|
Fosfor
|
18,00 mg
|
6
|
Zat Besi
|
4, 20 mg
|
7
|
Vitamin B
|
0,04 mg
|
8
|
Vitamin C
|
2,00 mg
|
9
|
Air
|
78,00 mg
|
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI
➥ Manfaat Buah Salak
Salak terutama ditanam
untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer sebagai buah meja. Selain dimakan
segar, salak juga biasa dibuat manisan, asinan, dikalengkan, atau dikemas
sebagai keripik salak. Salak yang muda juga digunakan untuk bahan rujak.
Helai-helai anak daun
dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai bahan anyaman, tentunya
sesudah duri-durinya dihilangkan lebih dahulu. Karena duri-durinya hampir tak
tertembus, rumpun salak kerap ditanam sebagai pagar. Demikian pula
potongan-potongan tangkai daunnya yang telah mengering pun kerap digunakan
untuk mempersenjatai pagar, atau untuk melindungi pohon yang tengah berbuah
dari pencuri.
➥ Khasiat Buah Salak
Salak
diyakini bisa mengobati sakit diare dan juga berkhasiat untuk kesehatan kulit
dan kuku. Dalam mengkonsumsi buah salak, sebaiknya tidak membuang kulit ari
buah salak (kulit tipis yang menempel pada buah salak) karena kulit ari
tersebut ternyata berkhasiat dalam memperlancar buang air besar. Salak juga
ternyata bermanfaat untuk kesehatan mata. Penelitian oleh Nurfi Afriansyah, MSc
dari Pusat Litbang Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa
kandungan betakaroten dalam 100
gram salak lebih banyak 5,5 kali dari buah mangga, 3 kali dari buah jambu biji
dan 5 kali dari buah semangka merah. Betakaroten
adalah salah satu zat anti oksidan yang banyak terdapat dalam sayuran wortel,
yang sangat berkhasiat untuk kesehatan mata.
➥ Yang perlu diwaspadai dari buah salak
Buah
salak yang mempunyai rasa sepat ternyata tidak dianjurkan bagi penderita maag
dan radang usus karena zat tannin
dalam buah salak dapat memperparah kondisi usus yang luka dan sulit dicerna.
Selain itu, bila kebanyakan makan salak akan menyebabkan
kesulitan membuang air besar dalam kadar menengah.
- ASAL BUAH SALAK
Menurut
Nikolai ivanovich vavilov, ahli
botani asal Rusia, memastikan bahwa asal tanaman buah salak adalah kawasan Indo
– Malaya. Pada perkembangan selanjutnya, salak banyak dibudidayakan oleh
negara-negara Filipina, Thailand, Jepang dan Queensland. Salak yang dikenal
dengan nama Salaca edulis atau dalam bahasa Inggris biasa disebut
sebagai snake fruit (dijuluki dengan nama itu karena kulitnya seperti
kulit ular), salak memiliki lebih dari 20 spesies. Beberapa
yang terkenal di antaranya adalah : salak sidimpuan dari sumatera utara, salak
condet dari jakarta, salak pondoh dari yogyakarta, dan salak bali dari bali.
Di
Indonesia, salah satu daerah yang menjadi komoditas unggulan buah salak adalah
daerah bali. Di Bali, buah salak terus dikembangkan sebagai komoditas
ekspor. Daerah-daerah lain di Indonesia yang juga mengembangkan komoditas buah
salak adalah Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Maluku.
- CARA MEMBUDIDAYAKAN
Salak
tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 mdpl dengan tipe iklim
basah, dan tipe tanah podzolik dan regosol atau latosol yang subur, gembur dan
lembab, serta lingkungan yang dikehendaki mempunyai pH antara 5 – 7 dengan
humus yang tinggi. Suhu yang baik untuk bertumbuhan tanaman salak berkisar
antara 200 – 300 C, apabila suhu terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap
perkembangan buah dan biji salak dan apabila suhu terlalu rendah akan
menghambat pembungaan tanaman salak.
Langkah-langkah
pembudidayaan tanaman salak yakni sebagai berikut:
1. Pengadaan bibit
Bibit
adalah calon individu tanaman yang baru
diperoleh secara generative (seksual) atau vegetative (Aseksual). Bibit
yang baik akan menghasilkan tanaman yang baik. Sebaliknya bibit yang kurang
baik jarang menghasilkan tanaman yang baik.
Penyemaian
Biji
Biji (benih) dapat ditanam langsung
pada lahan yang telah disiapkan dengan jarak tanam (2 – 2,5) X 2 meter.
2. Penyemaian Dalam Polibag
Penyemaian dalam polibag (kantong
pelastik) untuk penuyemaian ini diperlukan poly bag berukuran 29 X 18 cm.
3.
Pencangkokan
Pencangkokan merupakan salah satu
cara perangkaran atau pembiakan vegetative, pencangkokan dapat dilakukan
terhadap anakan tunas yang baru muncul pada pangkal batang (dalam tanah).
4.
Penanaman
bibit
Penanaman bibit dilakukan dengan
cara membenamkan media tanam area kebun salak diperlukan 4 – 10 % pohon jantan.
Ditanam tersebar antara pohon betina untuk penyerbukan buatan. Penanaman pohon
jantan di pinggir kebun akan memudahkan dalam mendapatkan tongkol bunga jantan
yang menyerbuk.
5.
Pemupukan
Untuk dapat tumbuh dan berkembang
serta berproduksi optimal, tanaman memerlukan nutrisi, mineral atau untur hara
dalam keadaan cukup. Maka tanah perlu dipupuk, pupuk yang digunakan pupuk
organic atau pupuk anorganik.
6.
Pengendalian
Hama dan Penyakit
Tanaman salak dapat terserang hama
dan penyakit. Tanaman salak yang terserang penyakit dapat mengalami gangguan
dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Mengetahui lebih awal gejala serangan
penyakit dan cara mengatasinya akan mencegah kerugian.
7.
Waktu
dan Cara Panen
Buah salak akan matang setelah 5 – 7
bulan sejak penyerbukan. Di Indonesia panen raya pada bulan November dan bulan
desember. Untuk memanen adalah menjelang buah matang di pohon. Pada saat itu
buah memiliki rasa enak dan aroma yang khas. Salak yang telah matang kulitnya
tampak bersih dan mengkilat dan apabila dipegang tidak terlalu kasar. Buah
salak dipanen dengan cara memotong pangkal tangkai dompol dengan pisau atau
sabit yang ujungnya bengkok membentuk kait yang tajam.
- KESIMPULAN
Salak adalah sejenis
palma dengan buah yang biasa dimakan. Dalam bahasa Inggris disebut salak atau
snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut
snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular.
Tanaman salak berakar serabut dan menyerupai pohon palem
yang seolah-olah tidak berbatang, rendah dan tegak dengan tinggi tanaman salak
antara 1,5 – 7 meter, tergantung dari jenisnya. Memiliki bentuk
daun majemuk menyirip dengan panjang 3-7 meter. Tangkai daun, pelepah dan anak
daun berduri panjang, tipis dan banyak, dengan warna duri kelabu sampai
kehitaman. Buah salak
terdiri atas kulit, daging buah dan biji. Buah salak merupakan tipe buah batu
berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya
dan membulat di ujungnya.
Salak diyakini bisa mengobati sakit diare dan
juga berkhasiat untuk kesehatan kulit dan kuku. Salak juga ternyata bermanfaat
untuk kesehatan mata. Nikolai ivanovich
vavilov, ahli botani asal Rusia, memastikan bahwa asal tanaman buah
salak adalah kawasan Indo – Malaya. Pada perkembangan selanjutnya, salak banyak
dibudidayakan oleh negara-negara Filipina, Thailand, Jepang dan Queensland.
DAFTAR PUSTAKA
Sulastri,
S. 1986. Studi Morfologi Kromosom Buah Salak. Laporan
Penelitian. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Zaky
Adnany, SP - Penyuluh Pertanian di Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Wonosobo
Redaksi
Agromedia. 2007. Budidaya Salak. Agromedia Pustaka. Jakarta.
SEKIAN DULU PEMBAHASAN KITA TENTANG TANAMAN SALAK YA TEMAN-TEMAN...
SEMOGA BERMANFAAT DAN MENDAPATKAN TAMBAHAN PENGETAHUAN BARU SETELAH MEMBACA ARTIKEL INI...
TERIMAKASIH...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar