Urine
(dari bahasa latin Urina) adalah cairan biasanya steril dari tubuh
dikeluarkan oleh ginjal melalui proses yang disebut buang air kecil dan
dikeluarkan melalui uretra. Dalam artikel ini akan kita bahas mulai dari prosedur pembentukan dan keluarnya urine, komposisi atau kandungan urine, fungsi urine, hal-hal yang mempengaruhi produksi urine, dan manfaat unik dari urine. Simak baik-baik penjelasan dibawah ini ya...
Perlu untuk diketahui bahwa urin dibentuk di
nefron yaitu dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam
darah bahan-bahan yang bermanfaat. Dengan demikian akan tersisa bahan tak
berguna, yang nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan, yang
disebut urin. Sebelum menjadi urin, di dalam ginjal akan terjadi tiga macam
proses, yaitu: Filtrasi, Reabsorpsi, dan Augmentasi.
Metabolisme sel menghasilkan banyak
produk, yang kaya akan nitrogen, yang memerlukan penghapusan dari aliran darah.
Ini yang akhirnya dikeluarkan dari tubuh dalam proses yang dikenal sebagai
berkemih, merupakan metode utama untuk buang air yang larut bahan kimia dari
dalam tubuh. Bahan kimia ini dapat dideteksi dan dianalisis dengan urine.
Kondisi penyakit tertentu dapat menyebabkan patogen-terkontaminasi urin. Urine
memiliki komposisi zat yang beragam. Selain itu suhu merupakan salah satu
factor yang mempengaruhi produksi urin.
➲ Proses Pembentkan dan Keluarnya Urine
Urin
atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada
juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi
olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung
kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Urin dibentuk di nefron
yaitu dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam darah
bahan-bahan yang bermanfaat. Dengan demikian akan tersisa bahan tak berguna,
yang nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan, yang disebut
urin. Sebelum menjadi urin, di dalam ginjal akan terjadi tiga macam proses,
yaitu: Filtrasi, Reabsorpsi, dan Augmentasi.
➙ Filtrasi
Filtrasi terjadi di glomerulus. Untuk mengetahui lebih lanjut
tentang filtrasi, terlebih dahulu akan dibahas tentang pengertian filtrasi.
Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa
metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Proses filtrasi ini
terjadi di glomerulus dan kapsula Bowman yang menghasilkan filtrat gromerulus
atau urin primer. Mula-mula darah masuk ke glomerulus melalui arteriol afferent
dan terjadi filtrasi sehingga menghasilkan urin primer, kemudian urin primer
akan memasuki kapsula Bowman. Proses filtrasi terjadi akibat mengkerut dan
mengembangnya arteriol afferent dan arteriol efferent yang masuk dan
meninggalkan glomerulus.
Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak
dapat disaring, sedangkan molekul-molekul yang berukuran lebih kecil seperti:
garam, asam amino dan gula dapat disaring sehingga menjadi bagian dari filtrat
glomerulus atau urin primer.
➙ Reabsorpsi
Reabsorpsi terjadi di
tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan menghasilkan urin sekunder. Urin
primer yang berkumpul dalam kapsula Bowman masuk ke dalam tubulus kontortus
proksimal dan terjadi proses reabsorpsi. Pada proses ini terjadi
penyerapan kembali zat yang berguna oleh dinding tubulus, lalu masuk ke
pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.
Zat-zat yang diserap
kembali oleh darah antara lain: glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik (Na+,K+, Ca++, Cl-, HCO3-, HPO4-3, SO4-3). Proses
ini terjadi karena transpor aktif. Hasil dari reabsorpsi urin primer adalah
urin sekunder yang mengandung sisa limbah nitrogen dan urea. Dengan demikian
urin sekunder adalah hasil saringan dari urin primer yang mengandung limbah
nitrogen dan urea.
Urine sekunder akan masuk
ke lengkung Henle menuju tubulus kontortus distal. Pada saat melewati lengkung
Henle desenden, air berosmosis keluar sehingga volume urin sekunder menurun dan
menjadi pekat. Saat melewati lengkung Henle asenden, garam (Na+) dipompa keluar,
sehingga kepekatan urin berkurang tetapi volume urin tetap. Dengan demikian
konsentrasi garam di luar tubulus meningkat.
➙ Augmentasi
Dari lengkung Henle
asenden, urin sekunder akan masuk ke tubulus distal. Di dalam tubulus distal
urin sekunder mengalami augmentasi yaitu proses penambahan zat –zat yang tidak diperlukan
oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Zat sisa yang
dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler adalah ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), NH3 dan kreatinin.
Pengeluaran (H+) ini
membantu menjaga pH yang tetap dalam darah.
Selama melewati tubulus
distal dan tubulus kolektifus, urin kehilangan banyak air (H2O)
sehingga konsentrasi urin semakin pekat. Setelah itu urin memasuki pelvis
renalis dan menuju ureter, kemudian dialirkan ke vesica urinaria untuk
ditampung sementara waktu. Pengeluaran urin diatur oleh
otot-otot sfingter. Kandung kemih hanya mampu menampung kurang lebih 300
ml. Kadung kemih di kendalikan oleh saraf pelvis dan serabut saraf simpatis
dari plexus hipogastrik.
➲ Komposisi Urine
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut
berupa sisa metabolisme (seperti urea),
garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal
dari darah.
Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting
bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul
pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan
berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar
tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis.
⤷ Kandungan Urine Normal
⤨ Molekul
Organik : Memiliki sifat non elektrolit dimana memiliki ukaran yang reatif besar,
didalam urin terkandung : Urea CON2H4 atau (NH2)2CO, Kreatin, Asam Urat
C5H4N4O3, Dan subtansi lainya seperti hormone.
⤨ Ion
: Natrium (Na+), Kalium (K+), Chloride (Cl-), Magnesium (Mg2+, Calcium (Ca2+).
Dalam Jumlah Kecil : Ammonium (NH4+), Sulphates (SO42-), Phosphates (H2PO4-,
HPO42-, PO43-).
⤨ Warna
: Normalnya urine berwarna kekuning-kuningan. Obat-obatan dapat mengubah warna
urine seperti orange gelap. Warna urine agak merah, kuning, coklat merupakan
indikasi adanya penyakit.
⤨ Bau
: Normal urine berbau aromatik yang memusingkan. Bau yang merupakan indikasi
adanya masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu.
⤨ Kejernihan
: normalnya urine terang dan transparan. Urine dapat menjadi keruh karena ada mukus
atau pus.
⤨ pH
: Normal pH urine sedikit asam (4,5 - 7,5). Urine yang telah melewati
temperatur ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktifitas
bakteri. Vegetarian urine nya sedikit alkali.
➲ Fungsi Urine
Urine memiliki beberapa fungsi, yaitu:
↬ Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa dalam
darah yang disaring oleh ginjal, seperti
racun atau sisa obat-obatan
dari dalam tubuh.
↬ ↬ Memelihara keseimbangan air.
↬ ↬ Memelihara keseimbangan elektrolit.
↬ ↬ Memelihara pH darah.
↬ Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak
menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita
dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.
↬ Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk
tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos.
↬ Diabetes
adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita
diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
➲ Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi Urine
Ahli kesehatan mengatakan
bahwa dengan banyak mengeluarkan urine maka tubuh menjadi sehat. Dikatakan
sehat apabila dalam sehari mengeluarkan urine sekitar lebih kurang 1 liter.
Banyak sedikitnya urine yang dikeluarkan setiap harinya di antaranya
dipengaruhi oleh zat-zat diuretika, suhu, konsentrasi darah, dan emosi.
⍆ Zat-zat diuretika mampu menghambat reabsorpsi ion Na +. Akibatnya konsentrasi Anti Diuretik Hormon (ADH)
berkurang sehingga reabsorpsi air menjadi terhambat dan volume urine meningkat.
⍆ Peningkatan suhu merangsang pengerutan abdominal sehingga aliran
darah di glomerulus dan filtrasi turun. Selain itu, peningkatan suhu juga
meningkatkan kecepatan respirasi. Hal ini menyebabkan volume urine menjadi
turun.
⍆ Apabila kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi (kadar) air
dalam darah menjadi rendah. Hal ini akan merangsang hipofisis mengeluarkan ADH.
Hormon ini akan meningkatkan reabsorpsi air di ginjal sehingga volume urine
menurun.
⍆
Demikian juga pada saat tegang atau marah dapat merangsang
terjadinya perubahan volume urine.
➲ Manfaat Unik Dari Urine
Beberapa manfaat unik yang dimiliki oleh
urine, yaitu:
- Dukun Aztec menggunakan urin untuk membasuh luka luar sebagai pencegah infeksi dan
diminum untuk meredakan sakit lambung dan usus.
- Di Siberia, orang Kroyak meminum urin
orang yang telah mengonsumsi fly agaric (sejenis jamur beracun yang
menyebabkan halusinasi bahkan kematian) atau sejenisnya untuk berkomunikasi
dengan roh halus.
➲ Simpulan
- Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal.
- Pembentukan urine melalui 3 proses, yaitu: filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi.
- Saluran yang dilewati oleh darah setelah difiltrasi oleh glomeruli dari awal hingga akhir sebagai berikut: Glomerulus → kapsula Bowman → tubulus kontortus proksimal → loop of Henle → tubulus kontortus distal → tubulus koligen → tubulus collectivus → pelvis renalis →ureter → vesica urinaria → urethra.
Daftar Pustaka
http://www.othe.org/ilmu-pengetahuan/kedokteran/2536/proses-dan-mekanisme
pembentukan-urin
http://ibnufajarew.blogspot.com/2013/04/proses-dan-mekanisme-pembentukan-urin.html
http://aryaners.blogspot.com/2010/11/mekanisme-pembentukan-urine.html
http://triilmasari.blogspot.com/2012/09/proses-pembentukan-urine.html
http://bidanpedia.blogspot.com/2011/08/proses-pembentukan-urine-di-dalam-tubuh.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Urin
http://ramaputramclane.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-tentang-urine_6423.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar